Friday, 25 September 2015
cara bikin kopi enak ala gendon cafe
RESEP KOPI ESPRESSO CHILL
Kopi Espresso Chill Tanpa Machine Atau Pakai Machine
Espresso adalah minuman yang dihasilkan dengan mengekstraksi biji kopi yang sudah digiling dengan menyemburkan air panas di bawah tekanan tinggi. Espresso berasal dari Bahasa Italia yang berarti express atau "cepat" karena dibuat untuk disajikan dengan segera kepada pelanggan. Di dalam espresso terdapat lebih dari enam ratus komponen zat kimia termasuk diantaranya gula, kafein, protein, emulsi dari minyak kopi, koloid, dan partikel kopi dalam suspensi dengan gelembung gas kecil. Pada setiap espresso terdapat suatu komponen yang disebut crema yang merupakan busa keemasan yang terdiri dari minyak, protein, gula yang mengambang di permukaan. Secara teknis, espresso diperoleh ketika 45 ml air disemburkan melewati 7 hingga 9 gr kopi bubuk pada temperatur 90°C dengan tekanan 9 atmosfer.
Nama espresso berasal dari Italia. Espresso pertama kali ditemukan sekitar tahun 1900an, yang dengan terjemahan bebas espresso berarti secangkir kopi yang disajikan secara cepat. Dewasa ini, sering kali ditemukan orang-orang salah melafalkan atau mengejanya menjadi "expresso". Espresso Chill adalah salah satu olahan dasar kopi espresso asli. Bisa juga dibuat tanpa mesin kopi.
BAHAN :
150 ml air dingin
2 sdt kopi instan
2 sdm gula pasir
es batu secukupnya
CARA MEMBUAT KOPI ESPRESSO CHILL ENAK :
Masukkan air dingin dan kopi ke dalam blender. Larutkan hingga tercampur rata.
Tambahkan es dan gula. Larutkan kembali hingga halus.
Sajikan dingin.
Ayam Bakar Gendon Warung Kopi dan Bebakaran
selamat datang di blog gendon warung kopi
Hari Idul Adha memang yang baru saja di peringati umat muslim membuat semua orang merasakan nikmatnya daging sapi atau kambing. akan tetapi tidak sedikit pula orang yang enggan mengkonsumsi kedua jenis daging tersebut, dengan berbagai macam alasan terutama kesehatan.
nah bagi juragan juragan sekalian yang ada pantangan untuk mengkonsumsi daging spi maupun kambing tetapi pengen merasakan nikmatnya daging. agan bisa berkunjung ke Gendon warung kopi dan bebakaran.
di sini disediakan olahan dari daging ayam. salah satu andalan adalah ayam bakar. keistimewaan ayam bakar Gendon adalah daging empuk bumbu meresap sampai tulang, dan yang jelas rasanya pas dengan lidah juragan semua.
belum lagi kalau dimakan dengan sambalnya sambalnya hemm pasti tambah mantabbbb
Sunday, 20 September 2015
Kopi Menoreh kopi rasa moka alami GENDON CAFE
Bagi pecinta minuman kopi, tentunya sudah tidak asing lagi dengan kopi moka. Perpaduan bubuk kopi dengan bubuk coklat yang memberikan cita rasa tersendiri bagi para penikmat kopi tentunya. Saat ini memang mudah menemukan kopi moka, dari mulai supermarket sampai warung kecil di pedesaan banyak menjual kopi moka dengan bentuk sachets ini. Namun ada yang unik di Jogja, tepatnya di Kabupaten Kulonprogo, yaitu biji kopi moka. Yaa…biji kopi moka ini memiliki cita rasa perpaduan kopi dengan kakao (coklat), bukan campuran dari bubuk kopi dan bubuk coklat. Kopi moka ini adalah hasil dari persilangan alami akar tumbuhan kopi dan kakao.
Tidak percaya?
Bagi Anda yang akan berlibur atau berwisata ke Jogja tidak ada salahnya mencoba berkunjung ke Gendon Cafe yang ada di jalan godean km 17, timur jembatan kali progo, apalagi memang jika Anda pecinta minuman kopi dan penasaran dengan Kopi Moka Jawa ini. Warna biji kopi moka ini berbeda dengan kopi pada umumnya, yaitu berwarna kecoklatan, Anda bisa mencoba sendiri bagaimana rasa kopi moka ini. Ceritanya dahulu kala waktu Indonesia masih dijajah oleh VOC, kebanyakan rakyat Indonesia menjalani tanam paksa dan pada waktu itu di lereng perbukitan Manoreh, Kulonprogo digencarkan menanam kopi dan kakao (coklat). Hingga akhirnya terjadi persilangan secara alamai, pada saat ini mulai di lestarikan kembali karena memang biji kopi moka ini unik dengan cita rasa kopi dan coklat.
kekhasan Kopi Menoreh ini memiliki daya tarik yang kurang terpublikasikan. Kopi yang ditanam di Pegunungan Menoreh ini memiliki cita rasa unik yakni pada rasa kopi mokanya. Keunikan kopi inilah yang banyak diburu pecinta kopi dan dapat menarik pecinta kopi dari nusantara hingga mancanegara.
cukup mengeluarkan uang Rp 6000 anda sudah bisa menikmati secangkir kopi moka menoreh yang nikmat ini di GENDON CAFE
KOPI NUSANTARA
KOPI yang sekarang dikenal sebagai minuman populer di seluruh penjuru
dunia awalnya hanya tumbuh di Afrika, tepatnya di Ethiophia. Sebuah
legenda masyhur tentang penemuan Kopi sebagai minuman adalah cerita
tentang Kaldi seorang pengembala kambing yang menyaksikan kambing
peliharaannya terlihat sangat gembira setelah memakan buah dari sejenis
tanaman perdu yang berwarna merah ketika sudah matang. Kaldi kemudian
mencoba merebus buah ini dan meminumnya, dia merasakan sensasi yang
menyenangkan. Belakangan, mulai ditemukan cara yang lebih nikmat dalam
mengkonsumsi kopi. Dalam waktu yang lama kopi menjadi minuman istimewa
yang hanya dikonsumsi para raja dan kaum bangsawan. Dari mana kopi di
dapat menjadi rahasia yang ditutup rapat. Belakangan kopi mulai keluar
dari Afrika dan menjadi minuman favorit para bangsawan dan orang kaya di
Eropa. Tapi saat itu asal-usul kopi masih misteri, yang orang tahu
bahwa tata niaga kopi sepenuhnya dikuasai oleh para pedagang Arab. Dari
sinilah muncul istilah KOPI ARABICA.
Pada saat itu tentu saja harga kopi demikian mahal, dan banyak orang dari penjuru dunia yang tergiur untuk terlibat di bisnis komoditas ini, tapi para pedagang arab menutup rapat rahasia asal-usul komoditasnya yang sangat berharga itu. Pada akhir abad ke 19, seorang pedagang Belanda berhasil mencuri bibit kopi dari saudagar Arab di sebuah Pelabuhan di Yaman yang bernama Mocha. Oleh si Belanda, bibit kopi yang dicuri itu dibawa ke wilayah koloni negaranya, Jawa, tepatnya di lereng pegunungan Ijen di bagian ujung timur pulau ini. Ternyata kopi tumbuh subur di sana. Dan dengan itu berakhirlah monopoli Arab pada komoditas Kopi, Belanda kini jadi pemain baru. Sejak saat itu tidak hanya Arabica yang dikenal dalam istilah kopi, tapi juga muncul istilah JAVA untuk menyebut minuman kopi, kadang istilah ini dipadukan dengan Mocha, menjadi Mocha Java. Ini merujuk pada Kopi Jawa yang berasal dari bibit yang dicuri Belanda di Mocha. Sekarang istilah JAVA ini menjadi lebih terkenal lagi ketika seorang programmer pecandu kopi mengabadikannya menjadi nama sebuah program komputer dengan logo secangkir kopi hangat yang mengepulkan asap. Dari Jawa kopi mulai tersebar ke seluruh penjuru dunia. Awalnya Kopi dari Jawa dibawa ke Perancis untuk diteliti dan dimuliakan di pusat pengembangan tanaman di Perancis. Dan lagi-lagi seorang perancis yang memiliki tanah di koloni negara itu di Amerika Selatan berhasil mencuri tanaman ini, dan mengembangkannya di sana dan kemudian Amerika Selatan pun menjadi produsen kopi terbesar di dunia hingga hari ini. Akhirnya Kopi menjadi komoditas dunia yang konon sekarang merupakan komoditas perdagangan terbesar kedua di dunia setelah Minyak. Awalnya, Belanda menanam kopi di semua tempat. Tapi ternyata mutu kopi tersebut tidak sama di semua tempat. Melalui riset Belanda menemukan bahwa kopi yang tumbuh di dataran tinggi mutunya lebih baik dibanding kopi yang ditanam di dataran rendah. Belakangan diketahui, ini terjadi karena kopi yang ditanam di dataran rendah, terlalu cepat matang karena diakibatkan hawa panas sehingga bijinya menjadi ringan karena belum cukup banyak nutrisi yang diserap dari tanah. Lebih parah lagi, pada tahun 30-an, hampir semua perkebunan kopi milik Belanda di Jawa hancur akibat terserang hama karat daun. Riset kembali dilakukan, akhirnya ditemukan fakta bahwa di wilayah tropis yang dekat dengan khatulistiwa, tanaman kopi hanya bisa tumbuh dengan baik di daerah dengan ketinggian di atas 800 meter. Masalahnya, di Jawa dan seluruh koloni Belanda di Hindia, tidak banyak daerah yang memenuhi syarat itu (Belakangan ditemukan spesies kopi lain yang tahan hama karat daun dan bisa tumbuh di dataran rendah, jenis kopi ini kemudian dikenal dengan nama Kopi Robusta, berasal dari kata ROBUST yang kurang lebih berarti tangguh, tapi sayangnya spesies kopi ini kurang disukai para peminum kopi di eropa). Pada awal abad ke-20, Belanda menaklukkan Aceh. Meskipun secara de jure sebenarnya Belanda tidak pernah benar-benar menaklukkan Aceh. Tapi secara fakta, sejak awal abad ke-20 Belanda lah yang menjadi penguasa memerintah dan menjadikan Aceh sebagai koloninya. Di Aceh Belanda menemukan sebuah dataran tinggi luas yang dikenal dengan nama [[Tanoh Gayo]], terletak di jantung wilayah ini, yang berdasarkan riset yang mereka lakukan ternyata sangat cocok untuk ditanami Kopi. Dan dari sinilah keajaiban itu bermula. Di Tanoh Gayo, Belanda membangun basis pemerintahannya di Takengen yang terletak tepat di tepi danau Laut Tawar yang permukaannya ada di ketinggian 1250 Mdpl. Belakangan kota ini berkembang menjadi pusat ekonomi dan pemerintahan dan menjadi kota terbesar di Tanoh Gayo. Perkebunan kopi pertama yang dikembangkan Belanda di daerah yang bernama Belang Gele yang terletak tidak jauh dari Kota ini. Sampai hari ini, daerah ini dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kopi terbaik di Tanoh Gayo. Dari Belang Gele, Kopi tersebar ke segala penjuru Tanoh Gayo yang berhawa dingin. Ketika pada tahun 1945, Belanda hengkang. Seperti yang terjadi di pulau Jawa, segala aset mereka termasuk perkebunan kopi tinggal di Gayo. Tapi berbeda dengan di Jawa yang operasional perkebunannya dilanjutkan oleh perusahaan pemerintah dan pekerjanya tetap dipekerjakan di Jawa. Di Gayo, yang terjadi berbeda. Setelah Belanda hengkang, kebun-kebun kopi yang tertinggal dibagi-bagikan kepada masyarakat setempat, terutama yang sebelumnya bekerja di sana. Seperti di Jawa, pasca revolusi fisik pemerintah Indonesia terkadang menghadiahkan perkebunan kopi peninggalan Belanda tersebut kepada para petinggi militer sebagai penghargaan atas jasa dan perjuangan mereka. Contohnya seperti perkebunan Kali Klatak di Banyuwangi, perkebunan kopi seluas 1300 hektar yang dulunya milik Belanda dihadiahkan oleh Pemerintah Indonesia kepada seorang perwira militer bernama Suhud. Di Gayo pun begitu, sebuah perkebunan milik Belanda beserta Pabriknya yang terletak di desa Bandar Lampahan (kini masuk wilayah administratif Bener Meriah), tepat di kaki gunung berapi aktif Burni Telong, dihadiahkan oleh pemerintah kepada seorang perwira militer asal Gayo bernama Ilyas Leubee yang di masa revolusi fisik menyabung nyawa di medan perang Medan Area. Tapi berbeda dengan Suhud, Ilyas Leubee tidak mengambil hadiah itu untuk dirinya sendiri. Ilyas Leubee yang kini telah almarhum, membagikannya kepada masyarakat sekitar dan tidak melanjutkan pengelolaan kebun itu, sehingga pabrik peninggalan Belanda itupun terbengkalai dan menjadi besi tua sampai sekarang. Mendapati bahwa ternyata tanaman Kopi sangat menguntungkan. Para petani yang tidak kebagian kebun kopi pun, mulai menanami lahan-lahan kosong di sekitarnya dengan tanaman kopi, sehingga saat ini terdapat sedikitnya 90 ribu hektar perkebunan kopi di dataran tinggi Gayo yang sekarang dipisahkan menjadi dua kabupaten. Ini menjadikan dataran tinggi Gayo sebagai produsen kopi Arabica terbesar tidak hanya di Indonesia, tapi juga Asia. Karena kebun kopi di Gayo dikelola oleh petani individual dengan rata-rata kepemilikan lahan maksimum 2 hektar. Karakter kopi Gayo menjadi sangat beragam, sudahlah jenis tanah dan ketinggian tumbuh yang berbeda bahkan terbilang ekstrim. (Tanah Vulkanis di Lukup Sabun, Bandar lampahan, Simpang Balik dan wilayah Bener Meriah lainnya dan bukan vulkanis di Jagong Jeget, Batu Lintang dan sekitarnya. Ketinggian sekitar 700-an Mdpl di Singah Mulo, sampai 1500-an Meter di Lukup Sabun). Varietas kopi yang ditanam pun berbeda-beda, mulai dari Bourbon sampai Catimor dengan aneka ragam variasinya. Belum lagi kita bicara penanganan pasca panen. Semua ini menjadikan Kopi Gayo menjadi kopi yang sangat unik dalam pandangan para pecinta kopi di dunia. Rasa kopi Gayo tidak pernah stabil tapi skor-nya selalu di atas rata-rata. Dan ajaibnya belakangan ditemukan, segala perbedaan ekstrim yang ada di Tanoh Gayo ini, membuat segala macam rasa khas kopi istimewa Dunia ada di Tanoh Gayo. Rasa khas Kopi Kintamani, Sulawesi bahkan sampai Kolombia dan Kenya pun bisa ditemukan di tanah ajaib ini. Keajaiban seperti yang ada di Gayo, tidak dapat ditemukan di sentra produksi kopi manapun di planet Bumi. Seperti Tuhan yang menghadiahkan Bordeaux yang layaknya surga bagi para pecinta anggur, ternyata Tuhan pun sudah menghadiahkan Gayo bagi para pecinta kopi di dunia. Bedanya, kalau Bordeaux mendapat apresiasi tinggi di Perancis sana, baik dari warga maupun pemerintahnya. Gayo, saat ini masih sedang berjuang mendapat apresiasi yang sangat layak didapatkannya, meskipun sekarang belum sampai ke tahap itu.
kunjungi artikel lainya di http://gendonkopi.blogspot.sg/
Pada saat itu tentu saja harga kopi demikian mahal, dan banyak orang dari penjuru dunia yang tergiur untuk terlibat di bisnis komoditas ini, tapi para pedagang arab menutup rapat rahasia asal-usul komoditasnya yang sangat berharga itu. Pada akhir abad ke 19, seorang pedagang Belanda berhasil mencuri bibit kopi dari saudagar Arab di sebuah Pelabuhan di Yaman yang bernama Mocha. Oleh si Belanda, bibit kopi yang dicuri itu dibawa ke wilayah koloni negaranya, Jawa, tepatnya di lereng pegunungan Ijen di bagian ujung timur pulau ini. Ternyata kopi tumbuh subur di sana. Dan dengan itu berakhirlah monopoli Arab pada komoditas Kopi, Belanda kini jadi pemain baru. Sejak saat itu tidak hanya Arabica yang dikenal dalam istilah kopi, tapi juga muncul istilah JAVA untuk menyebut minuman kopi, kadang istilah ini dipadukan dengan Mocha, menjadi Mocha Java. Ini merujuk pada Kopi Jawa yang berasal dari bibit yang dicuri Belanda di Mocha. Sekarang istilah JAVA ini menjadi lebih terkenal lagi ketika seorang programmer pecandu kopi mengabadikannya menjadi nama sebuah program komputer dengan logo secangkir kopi hangat yang mengepulkan asap. Dari Jawa kopi mulai tersebar ke seluruh penjuru dunia. Awalnya Kopi dari Jawa dibawa ke Perancis untuk diteliti dan dimuliakan di pusat pengembangan tanaman di Perancis. Dan lagi-lagi seorang perancis yang memiliki tanah di koloni negara itu di Amerika Selatan berhasil mencuri tanaman ini, dan mengembangkannya di sana dan kemudian Amerika Selatan pun menjadi produsen kopi terbesar di dunia hingga hari ini. Akhirnya Kopi menjadi komoditas dunia yang konon sekarang merupakan komoditas perdagangan terbesar kedua di dunia setelah Minyak. Awalnya, Belanda menanam kopi di semua tempat. Tapi ternyata mutu kopi tersebut tidak sama di semua tempat. Melalui riset Belanda menemukan bahwa kopi yang tumbuh di dataran tinggi mutunya lebih baik dibanding kopi yang ditanam di dataran rendah. Belakangan diketahui, ini terjadi karena kopi yang ditanam di dataran rendah, terlalu cepat matang karena diakibatkan hawa panas sehingga bijinya menjadi ringan karena belum cukup banyak nutrisi yang diserap dari tanah. Lebih parah lagi, pada tahun 30-an, hampir semua perkebunan kopi milik Belanda di Jawa hancur akibat terserang hama karat daun. Riset kembali dilakukan, akhirnya ditemukan fakta bahwa di wilayah tropis yang dekat dengan khatulistiwa, tanaman kopi hanya bisa tumbuh dengan baik di daerah dengan ketinggian di atas 800 meter. Masalahnya, di Jawa dan seluruh koloni Belanda di Hindia, tidak banyak daerah yang memenuhi syarat itu (Belakangan ditemukan spesies kopi lain yang tahan hama karat daun dan bisa tumbuh di dataran rendah, jenis kopi ini kemudian dikenal dengan nama Kopi Robusta, berasal dari kata ROBUST yang kurang lebih berarti tangguh, tapi sayangnya spesies kopi ini kurang disukai para peminum kopi di eropa). Pada awal abad ke-20, Belanda menaklukkan Aceh. Meskipun secara de jure sebenarnya Belanda tidak pernah benar-benar menaklukkan Aceh. Tapi secara fakta, sejak awal abad ke-20 Belanda lah yang menjadi penguasa memerintah dan menjadikan Aceh sebagai koloninya. Di Aceh Belanda menemukan sebuah dataran tinggi luas yang dikenal dengan nama [[Tanoh Gayo]], terletak di jantung wilayah ini, yang berdasarkan riset yang mereka lakukan ternyata sangat cocok untuk ditanami Kopi. Dan dari sinilah keajaiban itu bermula. Di Tanoh Gayo, Belanda membangun basis pemerintahannya di Takengen yang terletak tepat di tepi danau Laut Tawar yang permukaannya ada di ketinggian 1250 Mdpl. Belakangan kota ini berkembang menjadi pusat ekonomi dan pemerintahan dan menjadi kota terbesar di Tanoh Gayo. Perkebunan kopi pertama yang dikembangkan Belanda di daerah yang bernama Belang Gele yang terletak tidak jauh dari Kota ini. Sampai hari ini, daerah ini dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kopi terbaik di Tanoh Gayo. Dari Belang Gele, Kopi tersebar ke segala penjuru Tanoh Gayo yang berhawa dingin. Ketika pada tahun 1945, Belanda hengkang. Seperti yang terjadi di pulau Jawa, segala aset mereka termasuk perkebunan kopi tinggal di Gayo. Tapi berbeda dengan di Jawa yang operasional perkebunannya dilanjutkan oleh perusahaan pemerintah dan pekerjanya tetap dipekerjakan di Jawa. Di Gayo, yang terjadi berbeda. Setelah Belanda hengkang, kebun-kebun kopi yang tertinggal dibagi-bagikan kepada masyarakat setempat, terutama yang sebelumnya bekerja di sana. Seperti di Jawa, pasca revolusi fisik pemerintah Indonesia terkadang menghadiahkan perkebunan kopi peninggalan Belanda tersebut kepada para petinggi militer sebagai penghargaan atas jasa dan perjuangan mereka. Contohnya seperti perkebunan Kali Klatak di Banyuwangi, perkebunan kopi seluas 1300 hektar yang dulunya milik Belanda dihadiahkan oleh Pemerintah Indonesia kepada seorang perwira militer bernama Suhud. Di Gayo pun begitu, sebuah perkebunan milik Belanda beserta Pabriknya yang terletak di desa Bandar Lampahan (kini masuk wilayah administratif Bener Meriah), tepat di kaki gunung berapi aktif Burni Telong, dihadiahkan oleh pemerintah kepada seorang perwira militer asal Gayo bernama Ilyas Leubee yang di masa revolusi fisik menyabung nyawa di medan perang Medan Area. Tapi berbeda dengan Suhud, Ilyas Leubee tidak mengambil hadiah itu untuk dirinya sendiri. Ilyas Leubee yang kini telah almarhum, membagikannya kepada masyarakat sekitar dan tidak melanjutkan pengelolaan kebun itu, sehingga pabrik peninggalan Belanda itupun terbengkalai dan menjadi besi tua sampai sekarang. Mendapati bahwa ternyata tanaman Kopi sangat menguntungkan. Para petani yang tidak kebagian kebun kopi pun, mulai menanami lahan-lahan kosong di sekitarnya dengan tanaman kopi, sehingga saat ini terdapat sedikitnya 90 ribu hektar perkebunan kopi di dataran tinggi Gayo yang sekarang dipisahkan menjadi dua kabupaten. Ini menjadikan dataran tinggi Gayo sebagai produsen kopi Arabica terbesar tidak hanya di Indonesia, tapi juga Asia. Karena kebun kopi di Gayo dikelola oleh petani individual dengan rata-rata kepemilikan lahan maksimum 2 hektar. Karakter kopi Gayo menjadi sangat beragam, sudahlah jenis tanah dan ketinggian tumbuh yang berbeda bahkan terbilang ekstrim. (Tanah Vulkanis di Lukup Sabun, Bandar lampahan, Simpang Balik dan wilayah Bener Meriah lainnya dan bukan vulkanis di Jagong Jeget, Batu Lintang dan sekitarnya. Ketinggian sekitar 700-an Mdpl di Singah Mulo, sampai 1500-an Meter di Lukup Sabun). Varietas kopi yang ditanam pun berbeda-beda, mulai dari Bourbon sampai Catimor dengan aneka ragam variasinya. Belum lagi kita bicara penanganan pasca panen. Semua ini menjadikan Kopi Gayo menjadi kopi yang sangat unik dalam pandangan para pecinta kopi di dunia. Rasa kopi Gayo tidak pernah stabil tapi skor-nya selalu di atas rata-rata. Dan ajaibnya belakangan ditemukan, segala perbedaan ekstrim yang ada di Tanoh Gayo ini, membuat segala macam rasa khas kopi istimewa Dunia ada di Tanoh Gayo. Rasa khas Kopi Kintamani, Sulawesi bahkan sampai Kolombia dan Kenya pun bisa ditemukan di tanah ajaib ini. Keajaiban seperti yang ada di Gayo, tidak dapat ditemukan di sentra produksi kopi manapun di planet Bumi. Seperti Tuhan yang menghadiahkan Bordeaux yang layaknya surga bagi para pecinta anggur, ternyata Tuhan pun sudah menghadiahkan Gayo bagi para pecinta kopi di dunia. Bedanya, kalau Bordeaux mendapat apresiasi tinggi di Perancis sana, baik dari warga maupun pemerintahnya. Gayo, saat ini masih sedang berjuang mendapat apresiasi yang sangat layak didapatkannya, meskipun sekarang belum sampai ke tahap itu.
kopi Aceh/Gayo.
Meneguk nikmat dan harumnya secangkir
kopi panas khas Aceh adalah suatu keharusan yang tidak boleh dilewatkan
ketika Anda berkunjung ke Nanggroe Aceh Darussalam.
Kopi aceh sangat spesial rasanya karena Anda tidak akan menemukan kopi
senikmat kopi aceh di daerah manapun di Indonesia. Hal menarik saat
menikmati kopi di Aceh adalah dengan bersantai dan bercanda dengan
teman-teman dan kerabat. Menikmati kopi di Aceh adalah pengalaman yang
unik dan langka.
Minum kopi merupakan tradisi dan
kebiasaan sehari-hari yang diturunkan dari generasi ke generasi dalam
kehidupan masyarakat Aceh. Oleh karena itu, di Aceh banyak terdapat
kedai-kedai kopi. Walaupun Takengon di Aceh Tengah dihiasi oleh perkebunan dan pabrik kopi, namun Lamno di Aceh Barat merupakan produsen kopi terbaik
Terkenal dengan biji kopi Arabikanya,
Aceh memberikan kontribusi sebesar 40% dari produksi kopi Indonesia.
Teknik membuat secangkir kopi di kedai kopi di Aceh tidak ada duanya.
Para barista di sini tidak pernah pergi ke pelatihan khusus untuk
belajar cara menyajikan secangkir kopi. Cara penyajian kopi di Aceh
berbeda dengan daerah-daerah lain di Indonesia. Di sini, kopi diseduh
melalui beberapa penyaringan sampai pada kekentalan yang diinginkan
sehingga membuat kopi lebih harum, nikmat dan memiliki efek rasa yang
kuat.
Jenis Kopi Arabika merupakan jenis kopi terbanyak dikembangkan oleh para
petani Kopi Gayo di dataran tinggi Gayo Aceh. Hasil produksi Kopi
Arabika dari Tanah Gayo ini adalah yang terbesar di Asia. Kopi Gayo Aceh
memang memiliki cita rasa khas dan sudah diakui oleh seorang pakar uji
cita rasa (cupper) kopi dunia, Christopher Davidson. Keberadaan kopi
gayo juga tak lepas dari sejarah panjang penjajahan Belanda di Aceh
bagian tengah pada awal abad ke 10. Pada tahun 1918 pemerintah Belanda
menjadikan kopi gayo sebagai produk masa depan, hal ini seiring dengan
tingginya minat pasar mancanegara terhadap keunikan cita rasa kopi gayo
Aceh. Sebagian besar komoditas kopi arabika Gayo tersebut dikembangkan
di tiga kabupaten yaitu Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues. Total
perkebunan kopi Gayo Aceh pada tahun 2010 mencapai sekitar 94.500
hektare, terdiri dari 48.500 hektare di Aceh Tengah, 39.000 hektare di
Kabupaten Bener Meriah, dan 7.000 hektare di Gayo Lues.Kopi Lampung
Kopi Lampung cukup pantas dikategorikan sebagai salah satu kopi terbaik Indonesia karena keistimewaan aroma dan rasanya yang khas. Jenis kopi yang dibudidayakan oleh kebanyakan petani kopi di daerah lampung adalah jenis Kopi Robusta. Sebagian besar perkebunan kopi Lampung di dataran tinggi Lampung merupakan perkebunan rakyat yang terpusat di daerah Lampung Tengah, Lampung Barat dan daerah Tanggamus. Kawasan perkebunan Lampung Barat merupakan contoh perkebunan terbaik di Provinsi Lampung dalam hal peningkatan produksi dan mutu kopi, daerah ini juga telah menjadi lahan Perkebunan kopi percontohan bagi Provinsi Lampung dan Nasional. Komoditas kopi telah menjadi mata pencaharian bagi sebagian besar masyarakat yang tinggal di Lampung Barat. Data menunjukkan luas lahan perkebunan kopi di Kabupaten Lampung Barat telah mencapai 59.357 hektar, dengan hasil produksi biji kering per tahun mencapai 29.712 ton per hektar. Berikut data statistik luas lahan Perkebunan Kopi Lampung (2009-2kopi ini mempunyai karakteristik jenis robusta, flavor : tanah, tembakau, acidity : lowkunjungi artikel lainya di http://gendonkopi.blogspot.sg/
gendon cafe spesial sajian kopi menoreh yogyakarta
awalnya hanya sebuah warung kopi biasa, bahkan banyak yang memandang sebelah mata tentang keberadaan kedai kopi ini. namun saat ini justru kedai kopi gendon ini menjadi tempat tujuan utama bagi semua kalangan yang akan menikmati kopi maupun makan malam dan kongkow bareng teman.
apa sih yang istimewa dari kedai kopi gendon ini ..?
pertanyaan ini sering kali timbul di benak para calon pelangan maupun pengujung gendon cafe, bagi yang sudah pernah berkunjung pasti sudah tau kenapa gendon cafe ini bikin kangen. kedai kopi di pinggir jalan godean ini menyediakan tempat yang nyaman utuk siapa saja, baik anak kecil maupun orang dewasa. pelayanan yang ramah dan hangat dari pelayan maupun owner gendon cafe ini akan menjadikan kesan pertama yang istimewa buat para pengunjung. selain itu sajian menu minuman atau makanan akan membuat pengunjung sekalian merasakan puas. sajian menu berkelas dengan citarasa mewah akan memuaskan anda, tapi biasanya orang akan bertanya dengan sajian yang seperti ini pasti harganya mahal. tenang saja harga sajian menu di gendon cafe ini sangatlah murah.
bagi anda pencinta minuman kopi tiada salahnya anda mencoba kopi racikan barista gendon cafe. terutama kopi menoreh, kopi yang diperoleh dari pegunungan menoreh kulon progo dengan petik matang pohon akan menjadikan cita rasa kopi lebih sempurna, proses biji kopi sampai bisa tersaji di meja anda telah melalui proses yang panjang dan dikerjakan dengan teliti oleh mas petrick (owner gendon cafe) saat pemilihan buah kopi sampai penjemuran pun benar benar dikerjakan dengan sangat teliti melalu berbagai prosedur dan proses panjang. saat roasting pun suhu menjadi fokus utama sehinga biji kopi bisa matang sempurna dan aroma serta kenikmatanya akan sangat istimewa.
sambil ngopi bisa nongkrong sepuasnya sambil internetan, karena selain ada sajian nan nikmat gendon cafe juga memberikan fasilitas free wifi. dengan kecepatan 10 MBps. pengemar permainan game online clas of clans dari jogja jago misalnya setiap war mereka selalu merapat ke gendon cafe, selain untuk kopdar bareng anggota clan mereka juga penikmat kopi.
dimana sih gendon cafe ...?
alamat gendon cafe ada di jalan godean km 17,5 timur jembatan sungai progo.
anda bisa pesan tempat dulu ke WA 085729095286 atau pin BB : 56D82061
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)